APA KOMPLIKASI DARI DIABETES MELITUS ?

Apa komplikasi dari Diabetes Melitus ? berikut komplikasi dari Diabetes Melitus :
1. Komplikasi akut
• Hipoglikemia Akut (rendahnya kadar gula darah yang tidak normal)
Pasien mungkin akan mengeluarkan keringat dingin, merasa gemetar, pucat, jantung yang berdegup kencang, mengantuk atau bahkan pingsan. Jika pasien sadar, berikan 10-15g karbohidrat, misalnya 3 blok gula kubus/permen rasa buah, atau 1/2 gelas minuman ringan/jus buah, dan berikan 3-4 potong biskuit setelah gejalanya membaik.

• Hiperglikemia Akut (tingginya kadar gula darah yang tidak normal)
Pasien mungkin akan bernapas secara dalam dan cepat, merasa mual, muntah, dan sensasi haus yang berlebihan hingga pingsan atau koma (keadaan tidak sadar dalam jangka waktu yang lama). Pasien dalam kondisi ini harus dirawat di rumah sakit sesegera mungkin.

2. Komplikasi kronis
Jika diabetes melitus tidak dikendalikan secara memadai dan kadar glukosa tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, pembuluh darah dan sistem saraf bisa dengan mudah terganggu, yang mengakibatkan kerusakan organ dalam jangka waktu yang lama hingga mengakibatkan kegagalan organ.

Pengendalian glukosa yang ideal bisa mengurangi komplikasi. Kondisi pengendalian glukosa bisa diketahui dengan metode berikut ini:
1) HbA1c
Hemoglobin merupakan sejenis protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh. Glukosa dalam darah bisa menempel ke hemoglobin. Karena sel darah merah memiliki tingkat hidup rata-rata selama 3 bulan, kadar glukosa rata-rata pada tubuh pasien dalam jangka waktu 2-3 bulan terakhir bisa diukur dari HbA1c.

Kadar HbA1c yang ideal adalah <6,5%. Studi menunjukkan bahwa 1% penurunan HbA1c bisa mengurangi risiko kematian akibat diabetes melitus sebesar 21%, dan penyakit kapiler (misalnya retinopati, gagal ginjal, dll) sebesar 37%. 

2) Kadar glukosa darah puasa dan setelah makan Penelitian menunjukkan bahwa jika pasien bisa memantau glukosanya secara teratur, glukosa darah bisa dikendalikan dengan lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi.

3) Gula pada urin
Kita bisa menggunakan kertas Clinistix untuk menguji kandungan gula pada urin. Kemampuan penyerapan ginjal akan menurun ketika nilai glukosa darah lebih tinggi dari 10mmol/L, sehingga kandungan gula bisa ditemukan dalam urin. 

Oleh karena itu, tes kandungan gula pada urin tidak mencerminkan nilai glukosa darah secara akurat dan gagal untuk menunjukkan kondisi hipoglikemik. Tes ini bukan merupakan metode terbaik untuk memantau kendali glukosa oleh diri pasien dan mengurangi komplikasi. Selain itu, usia dan obat juga bisa memengaruhi tingkat keakuratan tes kandungan gula pada urin.

--- basics nutrition ---