OBAT-OBAT YANG SERING DIRESEPKAN PADA USIA LANJUT DAN PERTIMBANGAN PEMAKAIAN - ANTIVIRAL AGENT

LAKSANSIA --> Pada usia lanjut umumnya akan terjadi penurunan motilitas gastrointestinal, yang biasanya dikeluhkan dalam bentuk konstipasi. Pemberian obat-obat laksansia jangka panjang sangat tidak dianjurkan, karena di samping menimbulkan habituasi juga akan memperlemah motilitas usus. Pemberian obat-obat ini hendaknya disertai anjuran agar melakukan diet tinggi serat dan meningkatkan masukan cairan serta jika mungkin dengan latihan fisik (olah raga).


ANTIVIRAL AGENT --> Waspadai penggunaan acyclovir tablet pada lansia

OBAT ASAM URAT/ ANTIPIRAI -->Allupurinol tablet (perhatikan penyesuaian dosis akibat penurunan fugsi hati, ginjal & jantung)

ANTI HISTAMINE --> Waspadai penggunaan cetrizine pada lansia dan Ctm menimbulkan efek yang sangat nyata terhadap susunan saraf pusat


ANTI ULCER AGENT --> Cimetidine tablet (Pasien lansia (> 50 tahun) merupakan faktor risiko untuk berkembangnya kondisi bingung (confusional) yang berulang / reversible)

ANTI KONVULSAN --> Fenobarbital tablet (Pasien usia lanjut seringkali mengalami excitement, bingung atau depresi) dan Waspadai penggunaan fenotain pada lansia

ANTI KOAGULAN --> Warfarin menyebabkan pendarahan

ANTI DIARE --> Loperamida menyebabkan tidak kentut

OBAT TB --> Isoniazid menyebabkan hepatotoksisitas

ANTI PARKINSON --> Triheksifenidil menyebabkan kebingungan mental, halusinasi, konstipasi, retensi urin

ANTI DIABETIC --> Klorpropamid menyebabkan hipoglikemia dan libenklamid menyebabkan hipoglikemia

KORTIKOSTEROID --> Prednisone menyebabkan kejenuhan metabolisme oleh hati

GLUKORTIKOID --> Methylprednisolon menyebabkan kejenuhan metabolisme oleh hati

--- basics of nutrition ---